Wednesday 29 July 2015

Kayu Torem

         Kayu torem (Manilkara kanosiensis) termasuk dalam famili sapotaseae, sub ordo sapotinae, ordo ebenales, sub kelas simpetalae, kelas dikotyledon merupakan salah satu famili dari suku sapotales (Engler, 1964). kayu torem memiliki struktur keras berwarna coklat kuning, coklat merah sampai coklat ungu. kayu gubal berwarna coklat mudah atau merah muda pucat, struktur kayu plos atau bergaris warna gelapdan terang bergantian, mempunyai struktur halus sampai sangat halus, arah serat lurus agak bergelombanng sampai sedidkit berpadu dan permukaan kayu licin mengkilap serta termasuk jenis kayu keras, berat jenis rata-rata 1,03 (0,97-1,06) dengan kelas awet 1, dan kelas kuat 1.


         kayu torem memiliki batang lurus dan sedikit lancip ke atas bebrbentuk kerucut, sedangkan pada pohon yang tua berbentuk hampir bulat dan tebal, tetapi umumnya berbentuk kerucut. penyebaran kayu torem ini hanya terdapat di daerah Maluku Tenggara dan Papua New guinea. Di Indonesia pertumbuhannya hanya terdapat di Malukku Tenggara (Kepulauan Tanimbar) Provinsi Maluku (Anonimous, 1996)


        Kayu torem dapat tumbuh baik dibawah ketinggian 30 m dpl pada kondisi tanah subur, meskipun terdapat pada ketinggian kira-kira 700mdpl yang beriklim basah sampai kering, walaupun demikian pohon ini dapat tumbuh ditanah yang jelek seperti tanah berpasir dan berbatu (Rahman Rukman, 1992). Kegunaan kayu torem ini yaitu sebagai bahan konstruksi berat dan penggunaan ditempat terbuka, selain itu bangunan rumah dan jembatan bantalan rel, tiang telepon, lantai dan parabot rumah tangga.

No comments:

Post a Comment